Rabu, 28 September 2011

Kasus Transformasi Organisasi

Transformasi Budaya Korporasi Bank Mandiri


Dengan semakin ketatnya persaingan dan perubahan lingkungan eksternal organisasi, banyak organisasi melakukan penyesuaian dalam struktur maupun pengelolaannya dengan cara melakukan merger, akuisisi ataupun perubahan lainnya. Namun demikian, menurut Chatab (2007 : 1) berdasarkan penelitian sebanyak 90 persennya gagal memenuhi harapan. Kegagalan tersebut terutama karena konflik budaya organisasi. Hasil penelitian lain menyatakan bahwa 74 persen perusahaan atau organisasi mengalami ketidakberhasilan karena tidak memperhatikan faktor budaya.
Brown (1998 : 306) menyatakan bahwa budaya organisasi mengacu kepada sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggotasuatu organisasi, dan membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi yang lain. Tata nilai dalam budaya organisasi dapat berperan sebagai sumber kakuatan penting yang diyakini dan dianut secara luas dalam menghadapi tantangan perubahan lingkungan. Namun budaya organisasi dapat menjadi beban bagi keberhasilan apabila budaya organisasi tidak sesuai dengan tujuan organisasi. Misalnya siatuasi lingkungan bisnis yang menuntut adanya adaptasi dan perubahan organisasi, namun di sisi lain budaya organisasi menginginkan tidak adanya perubahan dan mempertahankan status quo, maka organisasi akan mengalami inertia yang pada akhirnya dapat mengalami kemunduran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar